Assalaamu’alaikum wr.wb.
Segala puji bagi keagungan Allah SWT Yang telah mengaruniakan semua nikmatnya kepada kami sekeluarga. Shalawat dan salam kepada junjungan, pemimpin umat manusia, nabi akhir zaman, Muhammad saw.
Kepada seluruh pembaca, sebelumnya perkenankanlah kami memperkenalkan keluarga kami.
Alhamdulillah pada tanggal 9 Maret 1996, Allah mentakdirkan kami menjadi sepasang suami istri. Proses Islami dalam ta’aruf, khitbah dan pernikahan berusaha kami jalani dengan penuh rasa kepasrahan yang mendalam kepada Allah SWT. Dengan harapan Allah meridloi dan membimbinga semua langkah kami dalam membina sebuah rumah tangga yang berlandaskan keimanan kepadaNya.
Alhamdulillah..tak lama setelah pernikahan tersebut, kami dikaruniai seorang putra yang kami dambakan. Ia lahir pada tanggal 2 Februari 1997 dengan proses operasi caesar, dan kami beri nama Umar Akbar Ramadhani, karena ia lahir tepat 1 minggu menjelang Idul Fitri. Sebuah nama yang menjadi idola kami berdua, Umar. Berharap ia dapat setegar, sekuat dan memiliki keimanan setebal Umar bin Khattab. Agar kelak ia dapat menjadi pengayom bagi kami sekeluarga.
Waktupun berlalu. Alhamdulillah Allah kembali menganugerahi kami seorang bayi mungil laki-laki kembali. Ia lahir pada tanggal 12 Juli 2001dengan operasi caesar dan kami beri nama Ismail As’ad Taridi. Agak berbeda jauh dalam segi usia dengan sang kakak, karena saya menggunakan alat kontrasepsi setelah kelahiran Umar, dikarenakan saran dari dokter.
Setelah Ismail berusia 2 tahun, kami berencana memiliki anak kembali karena belum dikaruniai anak perempuan. Alhamdulillah pada tanggal 29 Juli 2004, tepat 3 hari setelah meninggalnya kakek, Allah memberikan anugerahNya kepada kami dengan lahirnya seorang bayi perempuan yang kami beri nama Sarah Hanifah Taridi. Mudah-mudahan ia dapat tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang hanif, yang akan mewarisi nilai-nilai Islam.
(Wahyu Widiati)